BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, September 23, 2009

Kemana setelah menjadi sarjana komputer?

Bisa merasakan duduk di bangku kuliah adalah suatu hal yang tak pernah saya pikirkan. Sebenarnya bukan tak pernah, tetapi demi melihat situasi dan kondisi ekonomi keluarga waktu itu yang bisa dibilang jauh dari 'mampu', maka saya tidak berani berpikir akan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Seiring berjalannya waktu, saya bersyukur dalam perjalanan menempuh hidup yang tak mudah, selalu saja ada jalan di setiap saya menghadapi masalah. Setelah 4 tahun tanpa pendidikan dan hanya bekerja secara serabutan, saya bertekad melanjutkan cita-cita yang dulu pernah saya impikan. Syukur alhamdulillah, saat ini saya bisa merasakan bagaimana rasanya duduk di bangku kuliahan.

Empat tahun mendatang -semoga semuanya dilancarkan oleh Allah SWT- saya akan bertitel sarjana komputer. Yang akan saya lakukan setelah menjadi sarjana adalah mengaplikasikan semua ilmu yang telah saya dapat dari universitas maupun apa yang saya pelajari sendiri di luar kampus ke dalam dunia kerja. Setahun atau dua tahun pertama saya akan mempraktekkan dan mengembangkan ilmu yang saya dapat dengan bekerja di sebuah perusahaan yang membutuhkan tenaga IT profesional. Semacam training untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi saya dibidang IT. Kemudian akan saya rencanakan untuk membuka bisnis sendiri dibidang ini melalui kerjasama dengan perorangan maupun perusahaan, baik itu dengan kalangan IT ataupun non IT.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi informasi dan perkembangannya selalu terjadi dan dengan sangat cepat berubah. Diperlukan perhatian, kehati-hatian dan keseriusan yang tinggi untuk selalu mengikuti perkembangannya agar tak ketinggalan.

Baru-baru ini saya membaca artikel berjudul "Arah SDM Teknologi Informasi: dari Spesialis ke Versatilis" yang ditulis oleh Pak Romi Satria Wahono pada situs IlmuKomputer.com. Beliau adalah pendiri situs ini, pakar dan peneliti TI yang telah mendapatkan penghargaan dari PBB pada pertemuan puncak WSIS ( World Summit on Information Society ) tahun 2003 di Jenewa. Dalam artikel itu beliau menulis tentang versatilis, yaitu seorang spesialis yang berpikir lebih luas, berwawasan, matang, penuh perhitungan, mengerti tentang bisnis, orientasi kerja untuk memberi solusi, mampu bekerja sama (membangun networking) dengan orang-orang TI maupun non TI. Dan yang pasti tidak mengkotakkan dirinya pada sebuah teknologi, tool, atau platform. Sifat seorang versatilis adalah fleksibel terhadap teknologi, orientasi utamanya untuk memberikan solusi sesuai requirement (kebutuhan) yang diminta customer.
Versatilis bukan seorang generalis yang mengenal semua bidang dan teknologi tapi hanya kulitnya (dangkal). Versatilis tidak terlahir tiba-tiba, tapi karena pengalaman matang menjadi seorang spesialis. Tapi ia juga bukan spesialis yang hanya mengerti cakupan bidang yang sempit, meskipun dalam.
(Arah SDM Teknologi Informasi: dari Spesialis ke Versatilis oleh Romi Satria Wahono.
url: http://ilmukomputer-org/?p=3292).

Di akhir tulisannya pak Romi berpesan kepada para generasi muda SDM TI Indonesia yang saya rangkumkan sebagai berikut:

  • Jangan terlalu bergantung terhadap tool (OS, bahasa pemrograman, software, dan teknologi) karena ketergantungan terhadapnya adalah sebuah kebodohan.
  • Perhitungkan opportunity cost yang harus dibayar dalam setiap pengambilan keputusan dalam hidup, karena setiap peluang memiliki nilai untung dan rugi.
  • Cerdas dalam mengambil peluang dan berusaha mengemasnya dalam sebuah karya dan produk yang menjadi solusi bagi orang lain.
  • Jangan ragu untuk mengambil kesempatan kerja part time atau full time sebagai proses pembelajaran dan melatih diri secara riil.
  • Latihlah kemampuan verbal untuk menyampaikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita kuasai agar mudah dipahami oleh orang lain.
  • Bangun jaringan (networking) dan kerjasama dengan berbagai pihak.
Menyadari kenyataan dari prediksi para pakar TI yang terbukti kebenarannya serta informasi dari pak dosen sendiri bahwasanya pasar kerja spesialis TI beberapa tahun mendatang mengalami pengurangan. Mereka digantikan oleh versatilis yang mampu mengkombinasikan kompetensi dan keahlian teknis dengan pengalaman bisnis dan mampu memberikan solusi komprehensif. Maka menjadi seorang versatilis adalah sebuah pilihan yang menarik.